Rabu, 16 Desember 2015

Prof. Josaphat, Penemu Berbagai Radar 3


Prof. Josaphat 'Josh' Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D. (lahir di Bandung, Jawa Barat, 25 Juni 1970; umur 45 tahun) yang saat ini menjabat Full Professor (permanent staff) di Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang dan sebagai profesor/dosen tamu di berbagai universitas .

Josh dalah salah satu pemegang paten antena mikrostrip (antena berbentuk cakram berdiameter 12 sentimeter dan tebal 1,6 milimeter) yang dapat digunakan untuk berkomunikasi langsung dengan satelit . Penemu Circularly Polarized Synthetic Aperture untuk pesawat tanpa awak dan small satellte , serta radar peramal cuaca 3 dimensi.

Bidang keahlian Josh adalah analisis teori hamburan gelombang mikro dan terapannya untuk microwave (radar) remote sensing, khususnya Synthetic Aperture Radar (SAR), radar bawah tanah atau subsurface radar (VLF dan Microwave), analisis dan perancangan printed antenna untuk mobile satellite communications dan synthetic aperture radar (SAR). Ia menguasai perancangan integrasi sistem radar gelombang mikro, radar Radio Frequency (RF) system , patch antenna, microwave image signal processing dll. Ia juga merancang SAR masa depan untuk keperluan platform pesawat terbang tanpa awak (UAV) dan satellite. Saat ini ia mengembangkan pesawat tanpa awak Josaphat Laboratory Experimental Unmanned Aerial Vehicle (JX) series maupun microsatellite onboard Synthetic Aperture Radar (SAR) sensor. SAR sensor ini nanti digunakan untuk monitoring permukaan bumi dan planet lain untuk pengembangan keperluan ilmu pengetahuan pada masa depan.

 Mulai 1 April 2013 Josh juga dipercaya oleh Kementerian Pendidikan dan Teknologi Jepang (Monbukagakusho) untuk mengembangan dua microsatellite yang membawa sensor GNSS-RO dan CP-SAR ciptakaan Josh untuk melakukan observasi lapisan Ionosfer dan permukaan bumi, dimana teknologi ini di masa depan diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui fenomena-fenomena sebelum terjadinya bencana di permukaan bumi, khususnya gempa bumi, sehingga teknologi diharapkan dapat mengurangi jumlah korban akibat bencana yang terjadi di permukaan planet, khususnya bumi.

Klik Juga Link Penting Ini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar